Design of simular general elections after the decision of the constitutional court

Wilma Silalahi

doi:10.53730/ijhs.v6nS4.6583

Authors

Wilma Silalahi
wilmasilalahi@fh.untar.ac.id
Universitas Tarumanagara, Jakarta, Indonesia

Keywords:

Democracy Constitution Court, Elections Simultaneously

Abstract

With the pronouncement of the Constitutional Court Decision Number 55/PUU-XVII/2019, dated February 26, 2020, our election design can change or remain with the design of the simultaneous elections that we carried out in April 17, 2019. In this study, the author will use a normative approach with a post-positivism paradigm, that the formation of a statutory regulation must be by the mandate of Pancasila and the 1945 Constitution as the highest law in the statutory system, using normative juridical research methods or according to Wignjosoebroto is doctrinal research. The obligation of legislators to determine and decide on the model/design of simultaneous general elections, but still concerning constitutional values based on the 1945 Constitution.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afan Gaffar, “Demokrasi Politik”, Makalah, Seminar Perkembangan Demokrasi di Indonesia Sejak 1945, Widyagraha-LIPI, 24-25 Mei 1993.

Afan Gaffar, Pembangunan Demokrasi Untuk Indonesia Baru, Pemilihan Presiden dan Penciptaan Mekanisme Checks and Balances, 20 Maret 2000.

Akbar, D., Setiawan, A., Prayuda, R., Putra, A., Aznor, A., & Yudiatmaja, W. E. (2020). Community Preparedness on Transboundary Oil Spill Governance in Bintan Island. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1655). IOP Publishing Ltd. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1655/1/012144.

Arend Lijphart, Electoral Sistem and Party System; A Study of Twenty-Seven Democracies 1945-1990, New York, Oxford University Press, 1994.

Arend Lijphard, "Democracies", dalam Bagir Manan, 1995, Pemilihan Umum Sebagai Sarana Mewujudkan Kedaulatan Rakyat, Program Pascasarjana UNPAD, Bandung.

Arief Hidayat, Revitalisasi Ideologi Pancasila Dalam Aras Global Perspektif Negara Hukum, Seminar Nasional Hukum, Volume 3 Nomor 1, Tahun 2016, Fakultas Hukum, Universitas Negeri Semarang.

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997.

Benny Geys, “Explaining Voter Turnout: A Review of Aggregate-Level Research,” Dalam Electoral Studies 25, 2006. Bung Hatta, 1957.

Daniel P. Huntington, “Gelombang Demokratisasi Ketiga”, terjemahan dari “The Third Wave: Democratization in The Late Twentieth Century”, Jakarta: Midas Surya Grapindo, 1991.

David Beetham, Liberal Democracy and the Limits Democratization in Held, David (ed.). Prospects for Democracy, North, South, East, West. Stanford University Press, 1993.

David J. Andersen, Pushing the Limits of Democracy: Concurrent Elections and Cognitive Limitations of Voters. Ph.D. Dissertation, New Jersey: The State University of New Jersey, 2011.

David Miller, “Democracy and Social Justice”, Dalam Piere Birnbaum, Jack Lively and Geraint Parry, (Ed). Democracy, Consensus and Social Contract, London: Sage, 1978.

David Miller dan Larry Siedentop, (ed.), Politik dalam Perspektif Pemikiran, Filsafat dan Teori, Jakarta: Rajawali Press, 1986.

David Samuels, “Concurrent Elections, Discordant Results: Presidentialism, Federalism, and Governance in Brazil”, Dalam Comparative Political Studies 33 (1).

D.L. Morgan, Focus Groups as Qualitative Research, London: Sage Publication, 1998

Guillermo O’Donnel, Philippe Schmitter, dan Laurence Whitehead (ed), Transition from Authoritarian: Prospect for Democracy, London: The John Hopkins University Press, 1986.

Hans Kelsen, General Theory of Law and State, New York: Russell and Russell, 1961.

Henry B. Mayo, An Introduction to Democratic Theory, New York: Oxford University.

Hilaire Barnett, 2002, Constitutional & Administrative Law, Cavendish Publishing Limited, London.

Jack Lively, Democracy, Oxford: Basil Blackwell, 1975.

Janedjri M. Gaffar, Rekonstruksi Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Menangani Perkara Pemilihan Umum Untuk Mewujudkan Pemilihan Umum Yang Demokratis Dalam Perspektif Hukum Progresif, Disertasi, Universitas Dipenogoro Semarang, 2013.

John Rawls, Theory of Justice, Cambridge, Mass: The Belknap of Harvard University Press, 1971.

Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan Pilar-pilar Demokrasi, Jakarta: Kostitusi Press, Cetakan Kedua, 2005.

Jimly Asshiddiqie, Hukum Acara Pengujian Undang-Undang, Jakarta: Konstitusi Press, Cetakan Kedua, 2006.

Jimly Asshiddiqie, “Partai Politik dan Pemilihan Umum Sebagai Instrumen Demokrasi”, Jurnal Konstitusi, Vol. 3, Nomor 4, Desember 2006.

Jose Antonio Cheibub, Presidentialism, Parlementarism, and Democracy, New York: Cambridge University Press, 2007.

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, “DPR, Pemerintah dan Penyelenggara Sepakati Pemilu Serentak 14 Februari 2024,” diakses 6 Maret 2022, https://kominfo.go.id/content/detail/39588/dpr-pemerintah-dan-penyelenggara-sepakati-pemilu-serentak-14-februari-2024/0/berita.

Keterangan Presiden/Pemerintah bertanggal 3 Oktober 2019, yang dibacakan pada Sidang Pleno di Mahkamah Konstitusi, bertanggal 3 Oktober 2019 terhadap perkara Nomor 37/PUU-XVII/2019.

Keterangan Tambahan Presiden/Pemerintah, bertanggal Desember 2019, di sampaikan ke Mahkamah Konstitusi, pada tanggal 7 Januari 2020 dalam perkara Nomor 37/PUU-XVII/2019.

Khairul Fahmi, “Konstitusionalitas Desain Keserentakan Pemilihan Umum”, Keterangan Ahli Pemohon, bertanggal 13 Januari 2020, yang dibacakan pada persidangan Pleno Mahkamah Konstitusi pada tanggal 13 Januari 2020 pada perkara Mahkamah Konstitusi Nomor 55/PUU-XVII/2019, bertanggal 26 Februari 2020.

Kontributor: Syamsuddin Haris (Editor), Ramlan Surbakti, Ikrar Nusa Bhakti, Saldi Isra, Kuskridho Ambardi, Nico Harjanto, Didik Supriyanto, Sri Nuryanti, Sri Yanuarti, Moch. Nurhasim, Pemilu Nasional Serentak 2019, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cetakan I, 2016.

Mashudi, Pengertian-Pengertian Mendasar Tentang Kedudukan Hukum Pemilihan Umum di Indonesia Menurut Undang-Undang Dasar 1945, Bandung: Penerbit Mandar Maju, Cetakan Pertama 1993.

Mietzner, M. (2010). Political Conflict Resolution and Democratic Consolidation in Indonesia: The Role of the Constitutional Court. Journal of East Asian Studies, 10(3), 397-424. doi:10.1017/S1598240800003672.

Mikko Mattila, “Why Bother? Determinants of Turnout in the European Elections,” Dalam Electoral Studies 22, 2003.

Miriam Budihardjo, (ed), Masalah Kenegaraan, Jakarta, Gramedia, 1982.

Muhamad Lukman Edy, Bunga Rampai Undang-Undang Pemilu, Jakarta: PT. Wahana Semesta Intermedia, Cetakan I, November 2017.

M. Amien Rais, “Pengantar” dalam Demokrasi dan Proses Politik, Jakarta: LP3ES, 1986.

M. Guntur Hamzah, dalam makalah berjudul “Mahkamah Konstitusi, Pemilu Serentak, dan Konsolidasi Demokrasi

Nurcholish Madjid, Indonesia Kita, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama bekerja sama dengan Universitas Paramadina Jakarta dan Perkumpulan Membangun Kembali Indonesia, 2003.

Padmo Wahyono, Penerapan Pancasila Dalam Demokrasi Di Indonesia, Jakarta: BP. 7 Pusat, 1984.

Pojok Wacana, Pengertian Demokrasi Prosedural Menurut Joseph Schumpeter, http://www.pojokwacana.com/pengertian-demokrasi-prosedural-menurut-joseph-schumpeter/.

Prayuda, R., Warsito, T. and , S. (2021), "Problems faced by ASEAN in dealing with transnational drug smuggling in Southeast Asia region", Foresight, Vol. 23 No. 3, pp. 353-366. https://doi.org/10.1108/FS-12-2019-0106.

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/PUU-XI/2013, bertanggal 23 Januari 2014, perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.

Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 37/PUU-XVII/2019, bertanggal 26 Februari 2020, perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Ramlan Surbakti, Keterangan sebagai Ahli pada Sidang Pleno Mahkamah Konstitusi perkara Nomor 37/PUU-XVII/2019, pada tanggal 13 Januari 2020.

Reinhold Zippelius, Allgemeine Staatslehre. Politik-Wissenschaft, Munchen: C.H., 1973.

Ria Casmi Arrsa, Pemilu Serentak dan Masa Depan Konsolidasi Demokrasi, Jakarta: PT. Semesta Rakyat Merdeka, Cetakan I, Oktober 2017.

Robert A. Dahl, Democracy and Its Critics, New Haven/London: Yale University Press, 1989.

Seputar Pengetahuan, Pengertian Pemilu, Tujuan, Fungsi, Asas, Bentuk, & Sistemnya, https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-pemilu-tujuan-fungsi-asas-bentuk-sistem.html.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1985.

Soerjono Soekanto, di dalam penelitian pada umumnya dikenal tiga jenis alat pengumpulan data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi, dan wawancara, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 2008.

South-East Asian and Pacific Conference of Jurists, Bangkok, February 15-19, 1965, “The Dynamic the Rule of Law in the Modern Age”, Bangkok: International Commission of jurists, 1965.

Sri Soemantri, “Demokrasi, Hukum”, Makalah, Seminar Perkembangan Demokrasi di Indonesia Sejak 1945, Widyagraha-LIPI, 24-25 Mei 1993.

Suara.com, https://www.suara.com/news/2019/05/16/165533/update-petugas-kpps-meninggal-527-orang-11239-orang-sakit.

SWR de A. Samarasinghe, Democracy and Democratization in Developing Countries, Development Studies Program, The American University & Institute for International Research, Srilangka, 1994.

Tatiana Kostadinova dan Timothy J. Power, “Does Democratization Depress Participation? Voter Turnout in the Latin American and Eastern European Transitional Democracies,” Dalam Political Research Quarterly 60 (3), 2007.

Telan Banyak Korban Jiwa, Ombudsman akan Evaluasi Pemilu Serentak 2019, Liputan6.com, 1 Mei 2019, pukul 08.36 WIB.

Tesis Mark Pyne, Democracies in Development: Politics and Reform in America Latin, 2002. Lihat dalam Tardjo Ragil, Eksperimentasi Pemilu Serentak, https://gagasanhukum.wordpress.com/2016/09/29/eksperimentasi-pemilu-serentak/.

Thomas Sebelius, The Tug-of-War between Presidents and Prime Ministers: Semi Presidentialism in Central and Eastern Europe, Orebro Studies in Political Science 15, 2006.

T. Koopmans, Compendium van het Staatsrecht, Deventer: Kluwer, 1987.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Usep Hasan Sadikin, Belajar dari Pemilu “Serentak” Pertama Filipina, http://rumahpemilu.org/belajar-dari-pemilu-serentak-pertama-filipina/, Posted on May 13, 2016.

Wilma Silalahi, Negara Hukum, Demokrasi, dan Pemilu, Lampung: CV. Anugrah Utama Raharja, Cetakan Pertama, Maret 2019.

Wilma Silalahi, Desain Penyelesaian Sengketa Pemilu Serentak, Depok: Rajawali Pers, Ed. 1, Cet. 1, 2019.

Wilma Silalahi, Model Pemilihan Serentk dan Peranan Komisi Pemilihan Umum Pada Pemilihan Serentak Tahun 2024, Jurnal APHTN-HAN, Vol. 1, No. 1, Edisi Januari 2022.

Yasonuri Sone, Criteria of Demokrazy and Democratization problems, Jepang: Keio University, 1994.

Yogi Prabow (salah seorang presidium Mer-C), Sekretariat Mer-C, Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Merdeka.com, Jumat, 3 Mei 2019.

Yudi Latif, Demokrasi Berkebudayaan dan Budaya Berdemokrasi (bag. 5), Aktual, https://aktual.com/demokrasi-berkebudayaan-dan-budaya-berdemokrasi-bagian-5/